Curhat: Finding a Job

frabz-job-searching-what-my-friends-think-i-do-what-my-mom-thinks-i-do-d81bec

Selain berlibur di Indonesia, gue punya sebuah misi lain, sebuah misi yang selalu gue lakukan saat gue nggak punya agenda bertemu teman. Misi Cari Kerja. Gue sadar bahwa masa-masa euphoria lulus gue sudah berlalu, dan kini saatnya gue lebih fokus untuk mencari kerja, apalagi kerja di Belanda.

Cari kerja di Belanda itu susahnya minta ampun. Selain lingkaran setan yang selalu muncul di setiap pencarian kerja seperti meme di bawah ini,

vishnu_blog_experience_meme

salah satu tantangan untuk mencari kerja di Belanda adalah perkara bahasa. Hampir di setiap lowongan pekerjaan yang gue daftar, selalu ada tulisan tentang kemampuan berbahasa Belanda, walaupun lowongan pekerjaannya dalam bahasa Inggris. Dan lucunya, ditulis kemampuan bahasa Belandanya harus dalam tahap goed atau bagus atau bahkan uitstekend alias luar biasa. Gue memang sudah berencana untuk melanjutkan kursus bahasa Belanda gue ke tingkat B1, tapi ya harus punya duit dulu baru bisa pergi les!

Ada juga kejadian yang sering gue alami, nama pekerjaannya pake embel-embel ‘International’, tapi lowongan kerjanya ditulis dalam bahasa Belanda dan lagi-lagi kemampuan bahasa Belandanya harus luar biasa bagus. Lah, gimana judul pekerjaannya bisa pake kata ‘International’ ketika lowongan pekerjaannya ditulis pakai bahasa Belanda? #edisikurangpaham

Salah satu tantangan lain dalam mencari kerja di Belanda adalah kondisi gue secara minat. Bayangkan, gue punya gelar Master di bidang area studi (dan humaniora secara keseluruhan), tapi gue berminat untuk bekerja di bidang komunikasi atau event programming. Sementara itu, pengalaman kerja yang gue punya sangat beragam, mulai dari pengalaman kerja sebagai tenaga administrasi, sampai pengalaman freelance yang bikin gue melek tentang dunia interpreting, social media marketing, sampai pengalaman volunteer di bidang museum guiding. Diversitas skill yang gue miliki, baik itu skill yang didapat lewat pekerjaan maupun lewat pekerjaan lepas, justru seakan menjadi batu sandungan untuk gue mendapatkan pekerjaan yang gue inginkan. Di saat seperti ini, rasanya gue kepingin jadi seseorang yang minatnya di satu bidang aja, sehingga dia bisa lebih fokus untuk mengembangkan minatnya itu agar jadi sejalan dengan career path-nya, daripada gue yang punya minat beragam sehingga sulit mau pilih minat mana yang bisa gue pakai sebagai nilai jual saat menulis surat lamaran kerja.

uohepbz

Ini juga salah satu batu sandungan gue dalam mencari pekerjaan. Rasanya sebel banget kalau lihat sebuah lowongan pekerjaan yang kita suka banget, dari segi job description yang ditawarkan juga udah meneriakkan ‘GUE BANGET NIH!  GUE BANGET!’, kemudian benefit yang diberikan perusahaan juga sepertinya sangat menggiurkan (disini banyak perusahaan yang ngebocorin standar gaji dan standar jam kerja mereka di lowongan kerja), tapiiiii begitu di bidang requirements, mereka butuh pengalaman kerja sekitar lebih dari 1 tahun. Padahal mereka tulis pekerjaan itu di bidang Entry Level. GIMANA BISA?????? Kembali lagi ke meme lingkaran setan ala Jackie Chan di atas, gimana bisa gue dapat pengalaman kerja kalau setiap lowongan pekerjaan meminta gue punya pengalaman kerja? *nangis di pojokan*

Jika kalian membaca tulisan gue ini, apa ada tips dan trik gimana cara mendapatkan pekerjaan? Preferably untuk orang-orang Indonesia yang sudah sukses bekerja di luar negeri. Apa obstacles yang kalian alami saat pertama mencari kerja dan saat masih belom bisa bahasa negara tempat kalian tinggal? Dan bagaimana cara kalian mengatasinya?

26 komentar pada “Curhat: Finding a Job”

  1. Sharing pengamalan nyari kerja nih Crys, meskipun belum dikatakan sukses2 amat ya karena kerjaan yg sekarang tidak sesuai dengan bidang keilmuan dan part time tapi aku ada minat karena belajar sesuatu yg baru. Dulu, jauh sebelum aku pindah pernah nanya hal seperti ini sama Mbak Yo. Jawaban Mbak Yo waktu itu adalah : kuasai dulu bahasanya. Aku ingat baik2 itu dan kebetulan memang musti ujian ya jadi mau ga mau musti belajar. Nah, mungkin kamu bisa dimulai dengan belajar lewat online dulu sebelum masuk sekolah bahasa Belanda, karena kamu kan sebenarnya sudah ada dasar karena pernah les. Aku ada beberapa kenalan cas cis cus ngomong bahasa Belanda tapi mereka ga pernah kursus, belajar online dan langsung praktek. Nekad. Yg selanjutnya, apa mungkin bidang kerja kita beda ya, soalnya aku cari2 lowongan di Linkedin banyak yg tidak mensyaratkan bisa bahasa Belanda, bahasa Inggris saja. Aku pernah keterima kerja dengan bermodalkan bahasa Inggris saja di perusahaan internasional gitu (tapi akhirnya aku mengundurkan diri karena bentrok sama jadwal sekolah). Atau mungkin kamu bisa mulai dengan internship Crys, karena aku lihat banyak perusahaan internasional yg buka lowongan untuk Internship buat yg baru lulus kerja. Aku juga lagi nyari2 nih kerja full time. Sukses ya Crys semoga cepet dapat kerjanya.

    Disukai oleh 2 orang

  2. Huhu mbak, aku kadang kadang cari kerja di rumah bisa sampe stress sendiri. Sampe kepikiran salah aku dimana, apa CV kurang bagus, cover letter kurang oke, padahal aku udah nulis sesuai dengan tips tips di Internet. Aku juga banyak nyari di lowongan yang ga nulis butuh bahasa Belanda, tapi ya bentrok antara bahasa sama pengalaman kerja itu. Lagi lagi lingkaran setan.

    Suka

    1. Jangan stress duluan Crys, selalu berpikir positif bahwa ada kerjaan buat kamu diluar sana. Klise memang kalo nyuruh berpikir positif, tapi kan kita tidak tahu seberapa kuat pikiran positif itu bisa mendatangkan kebaikan *semacam motivator dah kalo gini haha. Kalau sudah balik ke Belanda, bisa mulai belajar bahasa Belanda dari Bibliotheek di Den Haag. Mereka ada program pendampingan, bayar €25 per tahun, seminggu sekali satu jam ada sukarelawan yg mendampingi belajar bahasa Belanda, setiap bulan ada pertemuan untuk sama2 ngobrol dengan peserta yg lain, buku2 di Bibliotheek juga lengkap banget. Tetap semangat!

      Disukai oleh 1 orang

      1. Ah terimakasih sarannya mbak. Aku memang udah ngincar program itu sejak baru pindah… Rencananya memang mau menghabiskan waktu sekaligus cari kerja dengan cara lanjutin belajar bahasa Belanda di bibliotheek

        Suka

    2. Soal cover letter dan cv, I’m sure you’ve probably researched it, tapi just in case nggak tau ya –> ini ambil dari pengalamanku saja, aku nggak tau format CV dan cover letter disini dulu, jadi begitu tau dan merubah sesuai “standard” panggilan interview mulai berdatangan. Yang jelas cv dan cover letter disini less formal than those in Indonesia (nggak tau juga standarnya di Belanda seperti apa). Here you have to write something about yourself and what kind of other activities that you like to do outside work life, that gives the interviewer something to see about your personality as well. Juga kalau pas interview banyak ditanya tentang kehidupan kita daripada actual skillnya. Just my two-cent, mungkin bisa di cek di Belanda kaya gimana

      Disukai oleh 1 orang

      1. Hmm interesting. Aku kalo CV udah ga masalah sih, karena menurutku udah keep as simple as I could, sepertinya masih harus banyak belajar di menulis cover letter apalagi kan aku mau ganti career path. Nanti aku akan cek lagi tentang standar CV dan cover letter di belanda seperti apa, kalo ada such thing as that standard

        Suka

      2. Maksudnya standar disini adalah cara mereka menyusunnya sih. Cover letter biasanya aku tulis sebagai email pengantar saja, dengan CV attached.

        Disukai oleh 1 orang

  3. Finding a job in a foreign country is never easy, but I wholeheartedly agree with what Deny said – here mastering the language is a must, especially if you don’t have a niche background (or a very very specialist education). That said, it’s not entirely impossible to find a good job without knowing the language. good luck Crys, you can do it!!

    Disukai oleh 1 orang

  4. Samaa tall dl.. Apalagi pas gw lulus tuh umur 20an. Belom 21. Trus bbrp company singapore tanya.. What a 20 year old girl can contribute to us? Gw cuman selalu bilang fresh ideas. Muahahahha. Tapi untung dl sempet internship. Jd mayand nolong buat resume.. Hoho. Elo dl ada intern kah? Tapi tenang aja tall.. Bbrp bos malah suka yg blom gt ada pengalaman. Klo kata boss gw, lebih bisa di mold daripada orng2 yg udh punya experience. Haha.

    Disukai oleh 1 orang

      1. Hahahaha.. Males juga klo lebih murah yaa. Untung di singapore ada gaji minimum, jadi ga akan rendah2 bngt gajinyaa. Haha

        Suka

      2. Ya mentok2 UMR lah Ci kalo di Indo.
        ‘katanya’ sih itu keunggulannya dibandingkan orang yang udah ‘mateng’ (pernah kerja sebelumnya) atau S2

        Suka

  5. Hai Crys,

    Coba daftar di agen, rajin ikut grup dengan interest tertentu supaya bisa networking, open solicitatie atau sekedar ikut jadi trainee untuk cari pengalaman.

    Suka

    1. Aku udah daftar di agen untuk pencari kerja non bahasa Belanda mbak kayak undutchables. Udah gitu udah masukin open sollicitatie juga ke beberapa perusahaan. Semoga tembus ya mbak!

      Disukai oleh 1 orang

  6. Tal kok masalahnya mirip2 sm gue walaupun gue nyari kerja di Indonesia 😂 baik dr segi latar belakang pekerjaan yg beragam maupun minat. anyway gue belum bisa kasih saran tp waktu itu gue sempet nge-joke sama junior di kampus…
    “Kyanya zaman sekarang perusahaan gabutuh orang berpendidikan deh tp yang berpengalaman” haha no offense yak 😂 gud luck!!!

    Suka

  7. Tal gue tadi pagi comment,,,, kok nggak lewat2 ya commentnya. Kalo dua kali hapus aja ya yang ini 🙂
    Soal job experience itu yang gue bilang nggak adil banget. Dulu gue nyari juga susah banget secara mereka maunya udah punya NZ office experience. Harus kenyang dicuekin kalau nyari entry job… semangat ya Tal! Sering gabung recruitment agency. Atau cari data entry job aja yang entry level temporary kayak kontrak sebulan gitu kalau ada? It’s good for the CV

    Suka

  8. Tal, ngga tau ini bisa diaplikasikan ke situasi kamu apa ngga, tapi beberapa temen Indo yg dapet kerja di luar negeri awalnya cari kerja yang berhubungan sama Indo dulu. Misalnya di Konjen/KBRI, atau di perusahaan yg ada hubungannya sama Indo (ada cabang disini/lagi ekspansi kesini, atau emang butuh Indo representative).. biasanya lebih gampang dapetnya. Nanti kalau udah ada pengalaman baru deh loncat ke tempat kerja yg bener2 kamu pengenin.

    Oh iya gimana kalau sambil cari kerja nanti pas udah balik Belanda, kamu join website freelancer? ada banyak, kayak Upwork.com. Sambil ngisi waktu, cari uang, dan bisa tambah pengalaman kerja di CVnya.

    Good luck yaaa semoga cepet dapet kerjaan yg diinginkan x

    Disukai oleh 1 orang

  9. #freepukpuk and #goodluck aja Crys…

    kalau emang belum, coba sign up di bbrp website ttg lowker (misal kalau enschede punya http://www.twente.com/en/expats ), ngelamar buat internship (nanti bisa dipakai sbg pengalaman kerja juga kan?), dan bagusin profil di LinkedIn (karena aku pernah dapat offer dari LinkedIn)..

    buat bahasa, hmm, ada temen india yg baru pindah ke rumah orang belanda, tujuannya biar kepaksa belajar gratisan, hehehe, kalau mau belajar sendiri aku ada buku + cd nederlands voor buitenlanders kalau mau ngupi…

    Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.