Mau numpang curhat sedikit dengan suka duka pekerjaan di kantor.
Jadi, tugas utama gue di kantor adalah mencari offline channels untuk mempromosikan produk gue. Nah, makanya gue harus buka mata buka telinga dengan kemungkinan bekerjasama organisasi/toko/hotel/hostel/cafe apapun, karena produk yang gue pasarkan itu sangat luas jangkauannya dan targetnya juga beragam.
Salah satu target gue adalah mahasiswa, karena mereka suka jalan-jalan dan aktif di media sosial, sehingga ada kemungkinan konversi dari promosi sukarela yang mereka lakukan di media sosial. Dengan perusahaan gue, kami seroyal mungkin sama organisasi mahasiswa, seperti ngasih produk gratis untuk acara, kode diskon untuk anggota organisasi mahasiswa, macam-macam deh.
Nah, salah satu organisasi mahasiswa yang jadi partner gue adalah organisasi untuk mahasiswa dari negara X (nggak usah sebut negaranya, biarkan pembaca penasaran, hahaha). Awalnya kami bekerjasama untuk sebuah acara tahunan mereka, berhubung pangsa pasarnya lumayan cocok sama pasar kami jadilah gue mengusulkan untuk kerjasama dengan mereka. Hasilnya sih oke dan paling nggak kami dapat target audiens baru.
Muncullah inisiatif gue untuk menjadikan mereka sebagai partner tetap. Selama ini, kami hanya partner-an sama mereka untuk acara-acara lepas. Nah, untuk jadi partner tetap, organisasi mahasiswanya perlu ada struktur yang jelas dan birokrasi yang jelas juga (nomor KVK, alamat sekretariat, dll). Yang jelas, dua hal itu gampang banget diurus di Belanda sini. Daftarin organisasi di KVK nggak perlu waktu berhari-hari dan cukup murah biayanya yaitu sekitar 50 euro untuk sekali pendaftaran. Setelah didaftar, organisasi akan dapat nomor KVK yang bisa digunakan untuk ngurus pajak, bikin akun bank untuk donasi, dan lain sebagainya.
Lalu gue buka deh tuh website organisasi pelajar yang gue maksud dan kebetulan ada laporan pertanggungjawaban di website tersebut. Gue baca dan parah langsung kecewa banget. Kenapa? Karena gue tahu di awal kepengurusan, mereka ingin punya nomor KVK sendiri dan ingin punya sekretariat di kampus, tapi ternyata mereka gagal mengurus KVK dan ada kesulitan untuk deal dengan kampus biar bisa dapat ruangan kantor. Kampus mereka bilang bahwa struktur organisasi mereka masih terlalu lokal (isinya cuma orang-orang dari negara itu aja) dan acara yang dilakukan juga masih sangat lokal. Nggak ada andil dari mahasiswa internasional, walaupun mereka berkoar bahwa organisasi mereka bebas dimasuki mahasiswa baik dari negara tersebut maupun pelajar asing yang tertarik dengan negara tersebut. Websitenya aja nggak pake bahasa Inggris. Akhirnya permintaan mereka untuk punya ruangan ditolak sama kantor pelajar internasional si kampus karena masalah kurang internasional itu. Sementara untuk nomor KVK, mereka enggan mengurus dengan alasan konsekuensi harus bayar pajak ke pemerintah Belanda dan pemerintah Belanda bisa mengontrol keuangan organisasi tersebut.
Men? Sok iye banget? Sok eksklusif banget? Lagian mereka kagak nyadar mereka tinggal dan belajar di Belanda, wajar dong kalo Belanda pengen tahu aktivitas keuangan dan pajak organisasi mereka? Gue bacanya sampe gemes sendiri dan pengen marah-marah.
Gue sendiri merasa sayang banget sama keleletan si organisasi mahasiswa ini. Padahal kalo mau ngikut regulasi, mereka bisa dapet banyak banget keuntungan, seperti eksposur ke masyarakat luas, bisa dapat ruangan di kantor universitas, dan bisa dilirik sponsor-sponsor yang bisa bantu mereka untuk acara-acara mereka seperti perusahaan gue ini, yang royal banget sama sponsor.
Jadi penasaran negara mana hihihihi
SukaSuka
Wahahaha ada deh 😉
SukaSuka
setuju! kaya ‘when in rome do what romans do’, mestinya dimanapun tinggalnya harus ngikut peraturan yang berlaku di negaranya dong… 😂
terus setuju banget sama bagian yang sok iye itu, kaya apa aja sampe engga mau pemerintah tau keuangannya, kaya udah organisasi besar yang wow banget aja 😂😂
SukaSuka
Makanya, gue bacanya udah langsung “heh? Hih? Situ OK?”
SukaSuka
Dimana bumi dipijak disana langit dijunjung ya
SukaSuka