36 – 40 derajat

Tahun ini adalah tahun yang cukup spesial dalam hal cuaca Belanda. Setelah salju di bulan Desember tahun lalu dan Januari, serta angin dingin dari Rusia yang mengakibatkan cuaca super dingin (lagi) di bulan Februari, bulan Juni dan Juli ini temperatur selalu di atas 25 derajat. Puncaknya adalah hari ini dan besok, di mana temperatur bisa mencapai 37 derajat Celsius.

Kebayang gak sih panasnya gimana?

Untuk gue, temperatur di atas 25 derajat Celsius sudah bisa dibilang panas, lho. Banyak sekali teman-teman gue di Indonesia yang menganggap gue cemen dengan berkata, “Halah, cuma 25 doang. Disini dong, 40 derajat”. Bukannya gue cemen dengan cuaca, tapi di Eropa, angka 20-an itu sudah disebut panas. Di atas 25 derajat biasanya nggak ada angin dan matahari teriknya minta ampun. Mungkin karena perbedaan iklim dengan Indonesia kali, ya. 25 saja udah panas, apalagi saat ini, sekitar 34 derajat Celsius.

Rasanya tuh, kayak duduk di depan exhaust fan. Kadang tidak ada angin, sekalinya ada angin, anginnya panasssss… sekali. Ditambah lagi, matahari bersinar sangat terik, bisa pusing kepala kalau kebanyakan menghadap matahari tanpa kacamata hitam. Di pagi hari sih, suhu masih berkisar di angka 20 derajat, anginnya juga masih sepoi-sepoi. Tapi suhu bisa naik dengan cepat, sehingga pukul dua sampai tiga siang bisa mencapai di atas 30 derajat. Ini beneran, lho. Bahkan denger-denger di beberapa negara sudah banyak terjadi kebakaran hutan karena suhu ekstrim ini, seperti di Swedia dan Yunani.

Rakyat Belanda juga sepertinya sudah bosan dengan panas yang nggak selesai-selesai. Maklum, orang sini sudah terbiasa dengan cuaca dingin dan banyak angin. Kami hanya senang kalau cuaca panas sekitar 2-3 hari. Setelahnya ya gitu deh. Karena kalau panas terus, lama-lama mati gaya. Rumah-rumah di Belanda (yang apartemen) biasanya struktur bangunannya bukan untuk daerah panas, sehingga udara panas terperangkap di dalam rumah. Beda dengan rumah-rumah villa di Arnhem yang mirip rumah jadul di Bandung, langit-langitnya tinggi, jadi ventilasi udara bisa lebih baik. Selain itu, percuma juga beli kipas angin karena angin yang keluar ya angin panas juga. Yang punya duit lebih biasanya beli air purifier merek Dyson atau AC portable. Yang sobat misqueen ya cuma bisa beli kipas angin murah dari Hema atau Bol.com. Gue sih malas beli kipas angin karena nantinya pasti nggak terpakai.

Berita bagusnya, cuaca panas ini segera berakhir. Besok adalah hari terakhir suhu di atas 30 derajat. Kabarnya, hari Sabtu akan hujan. Minggu depan, temperatur akan stabil sekitar 23 sampai 27 derajat. Minggu depan gue nggak akan ada di Belanda karena mau pergi liburan seminggu, ke negara yang suhu musim panasnya sekitar 30 derajat juga. Yah ini mah, samimawon!

11 komentar pada “36 – 40 derajat”

  1. Ewald donk setiap nonton berita jam 6 trus ada prakiraan cuaca, mukanya selalu masam. Aku bilang “latihan, sebelum nanti beberapa bulan lagi bertarung beneran sama panasnya Indonesia.” Trus dia bilang, panasnya Indonesia tuh beda. Masih enak. Di sini ga enak banget panasnya.
    Ya emang sih, berasa kering entahlah gimana gitu rasaya. Dan yang pasti aku rindu hujan (yang bersyukurnya sekarang hujan rintik). Nih matahari gas pol banget ya berbulan2 nyentrong mulu.

    Suka

  2. kalo dingin” gitu
    ngeringin jemurannya gimana ya mbak?
    di bogor cuaca dingin aja kami pusing
    jemuran gak kering” euy

    Suka

  3. Semoga bisa cepet hujan lagi. Oh ya mbak, kalo musim panas gitu kan anginnya sedikit, apa berarti pembangkit listrik tenaga angin di Belanda ikut berhenti bekerja?

    Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.