Beberapa bulan lalu, gue pernah menulis artikel tentang etika bertamu di Belanda. Di akhir tulisan, gue menyinggung sedikit tentang pesta ulangtahun yang punya etikanya sendiri-sendiri. Kemarin, mbak Deny juga sempet ngetwit sedikit tentang ulangtahun ala orang Belanda. Pas banget kan jadinya untuk gue menulis bagian kedua dari serba-serbi kehidupan bermasyarakat di Belanda, terutama pada saat ulangtahun.
Seperti negara-negara lainnya di dunia, orang Belanda menganggap ulangtahun adalah saat yang spesial. Walaupun begitu, tetap saja sebagai pendatang pasti kita punya pengalaman atau observasi menarik tentang bagaimana masyarakat di sini merayakan ulangtahun mereka. Buat yang mau pindah ke Belanda apapun alasannya (sekolah, kerja, ngikut suami, atau mencari peruntungan), semoga tulisan ini bermanfaat.
Ulangtahun anak-anak
Selama tujuh tahun gue tinggal di Belanda, sepertinya ulangtahun anak adalah hal yang sangat lumrah dirayakan disini. Tentu saja dengan mengikuti adat istiadat yang berlaku 😉 Berikut ini adalah beberapa pengalaman atau kebiasaan ulangtahun anak-anak di Belanda. Konteks gue di sini: Gue menikah, nggak punya anak, tapi punya beberapa teman dekat yang sudah punya anak. Suami gue juga bukan orang Belanda, tapi dia pindah ke Belanda saat umurnya masih kanak-kanak, jadi dia sempat merasakan ulangtahun anak-anak di Belanda selama beberapa tahun.
Jika kamu punya teman yang punya anak dan sebentar lagi anaknya berulangtahun, lebih baik tanya ke temanmu, anaknya mau kado apa. Kecuali jika anaknya masih kecil banget dan belum ngerti konsep hadiah, baru deh, kamu bisa memberikan dia kado yang bentuknya “kejutan”.
Beberapa minggu sebelum ulangtahun, anak-anak di Belanda membuat wishlist yang isinya kado-kado apa yang dia inginkan. Nah, daftar ini akan disebarkan ke teman-teman sekolahnya dan sanak saudara termasuk ke toko mainan dekat rumah. Di toko mainan tersebut akan ada satu boks besar yang bertuliskan nama si anak. Boks ini namanya verjaardagsbox. Intinya, biar si teman sekolah dan sanak saudara bisa membeli mainan di toko tersebut (tentu saja sudah ngecek ketersediaan mainan) dan dimasukkan ke dalam boks tersebut. Jadi, kado untuk anak bukanlah hal yang sifatnya “kejutan” lagi. Si anak sudah tahu, kado-kado yang dia dapatkan adalah hal-hal yang dia inginkan.

Nah, perayaan ulangtahun anak di Belanda juga berbeda nih sama di Indonesia. Gue inget banget, perayaan ulangtahun gue waktu masih kecil selalu diadakan di sekolah atau di rumah, mengundang banyak teman mulai dari teman sekolah, tetangga, teman gereja. Ada badut, pembawa acara, minigames untuk anak-anak, dan berakhir dengan potong kue, tiup lilin, makan nasi tumpeng, dan semua orang pulang dengan membawa bingkisan berisi snack atau sepaket alat tulis kecil-kecilan. Ketika gue beranjak remaja, praktek ini baru berubah. Orangtua gue hanya memberi uang jajan, sisanya gue bisa atur sendiri, mau ajak siapa, makan di mana.
Di Belanda, sedari kecil si anak diajak untuk merayakan ulangtahun hanya dengan teman-teman terdekatnya, jadi sangat private gitu. Agendanya beragam, bisa nonton bioskop, makan di restoran, pergi ke taman bermain, belanja mainan, atau dirayakan di rumah ala-ala sleepover atau makan bersama. Sesuai dengan budget orangtuanya. Biasanya si anak hanya mengundang sekitar tiga atau empat “konco kentel” di sekolah.
Menurut suami gue, saat dia kecil, memberi undangan ulangtahunnya ke teman adalah hal yang sangat tricky. Kenapa? Ya karena acaranya sangat privat itu, jadi dia betul-betul harus memilih siapa orang yang mau dia undang. Selain itu, momentum “ngasih undangan” juga harus tepat. Jangan sampai ketahuan sama anak lain karena takutnya anak lain itu sedih nggak diajak ke pesta ulangtahun.
Ya ampun, gitu amat ya. Jaman gue kecil dulu, semakin banyak teman yang datang, malah semakin bagus. Saat gue SD, banyak juga teman-teman yang merayakan ulangtahun di tengah jam pelajaran bersama dengan teman-teman sekelasnya. Nggak pake acara sih, tapi ya cukup tiup lilin, pembagian kue, dan ngasih bingkisan ke teman-teman sekelas.

Ulangtahun orang dewasa
Ulangtahun orang dewasa di Belanda adalah hal yang sangat… aneh. Saking anehnya, banyak imigran atau ekspat yang sering kecele dan mengalami culture shock karena hal ini. Topik ulangtahun bahkan sering menjadi bahan meme atau pembahasan di media sosial imigran di Belanda yang jadi influencer. Beginilah kultur dan kebiasaan orang Belanda totok ketika berulangtahun:
- Kamu masuk ke rumah si orang yang berulangtahun, lalu kamu menyelamati dia “Gefeliciteerd!“. Bukan hanya ke orang yang berulangtahun, tapi juga ke semua orang di ruangan tersebut. Ya, semua orang harus dijabat tangannya dan diselamati.
- Sebagai tamu, kamu memberikan kado ulangtahun ke si empunya hajatan. Soal kado ini adalah hal yang cukup mengagetkan banyak imigran baru. Di Belanda sini, lumrah untuk menanyakan si ulangtahun, “Kamu mau kado apa?”. Jadi biar nggak ada salah pengertian, kamu beli kado yang belum tentu dia suka. Setelah kamu memberi kado, si empunya hajat akan membuka kadonya tepat di depan mata kamu. Hal ini juga hal yang biasa di Belanda, nggak seperti di Indonesia atau negara lain yang biasanya dibuka belakangan atau saat para tamu sudah pulang.
- Kamu mengambil bagian duduk di salah satu bangku di the dreaded birthday circle. Bangku-bangku tamu akan hampir selalu dirangkai membentuk seperti lingkaran. Otomatis kamu hanya bisa ngobrol ke orang-orang di sebelah kanan dan kiri kamu saja.
- Ngobrol, ngobrol, dan ngobrol. Jika kamu ngga kenal dengan orang di sebelah kanan dan kirimu, kamu jadi terjebak dalam obrolan basa basi mengenai cuaca. Yang berulangtahun akan menawarkan kamu minuman. Biasanya: Kopi atau Teh. Kalau ada yang menawarkan minuman ringan atau beer, ini adalah hal yang cukup bisa diapresiasi.
- Berjam-jam ngobrol, kemudian si empunya hajatan akan menawarkan kamu kue ulangtahun. Kuenya sudah dipotong-potong dan sudah dibagi berdasarkan berapa jumlah tamu yang hadir. Kadang ada sih acara potong kue, tiup lilin, dan nyanyi Lang Zal Ze Leven (panjang umurnya, panjang umurnya, panjang umurnya serta mulia…)
- Sembari ngobrol, si empunya hajat akan bolak balik menghidangkan cemilan. Cemilan yang biasanya dihidangkan adalah chips, kacang-kacangan, cold cuts macam salami, crackers, atau potongan tomat, ketimun, dan paprika kecil-kecil. Buang jauh-jauh pemikiran akan dikasih makan berat karena biasanya perayaan ulangtahun jatuh di jam-jam antara makan siang dan makan malam, antara jam 3 sampai jam 5 sore.
- Pulang.


Ya, begitu saja. Nggak ada party sampai malam, nggak ada joget-joget, semua pulang tepat waktu sebelum makan malam. Sangat civilised dan ehm, membosankan. Dari poin 1 sampai 7 di atas, gue sangat bersyukur biasanya hanya mengalami poin 1, 2, dan 3. Rata-rata acara ulangtahun yang gue datangi tuh nggak terlalu tradisional, jadi si empunya hajat cukup fleksibel soal makanan… apakah mau pesan pizza atau cabut sebentar ke supermarket untuk beli minuman, misalnya.
Masih penasaran dengan ulangtahun ala orang Belanda? Video ini mungkin bisa memberikan gambaran lebih khusus tentang ulangtahun Belanda.
Perihal kado
Dari tulisan di atas, sudah kelihatan kan pola orang Belanda yang nggak suka kejutan, termasuk soal pembelian kado?
Jika kamu diundang ke pesta ulangtahun orang yang nggak terlalu kamu kenal, dan kamu nggak punya cara untuk mengontak mereka, di sini wajar untuk membelikan giftcard toko online serba ada seperti Bol.com. Nominalnya standar aja, sekitar 20 sampai 40 euro. 50 euro tuh sudah kebanyakan (tapi boleh sih, kalau kamu punya duit).
Jika kamu bisa mengontak mereka, tanyakan apa yang mereka suka atau hobi mereka. Saking di sini anti baper, gue pernah ngasih kado ke orang lain lalu gue simpan bon pembelian kado tersebut. Kalau-kalau yang berulangtahun memilih kado lain, dia bisa minta bon pembelian dari gue lalu dia bisa datang ke tokonya untuk menukar kado itu dengan hal lain yang dia suka. (Ini memang kedengeran aneh, gue juga masih berpikir ini aneh, tapi kenyataannya hal ini cukup lumrah di masyarakat Belanda).
Bagaimana dengan “salam tempel” alias memberikan kado ulangtahun dalam bentuk uang tunai? Orang Belanda nggak selalu menyukai ide ini karena untuk mereka, hanya memberi uang tuh dinilai… malas dan nggak kreatif. Mereka justru lebih mengapresiasi jika uang tersebut diberikan dalam bentuk giftcard, seenggaknya kita sudah mencari tahu apa yang dia suka dan memberikan sesuatu untuk dia habiskan di hobi tersebut. Misalnya jika kamu punya kenalan yang suka membaca buku tapi kamu nggak mau beliin dia buku, beliin aja giftcard untuk toko buku kesukaan dia.
Masih penasaran tentang etika memberi dan diberi kado? Baca tautan ini untuk tulisan khusus tentang kado, dalam bahasa Belanda.
Abraham & Sara
Kesimpulannya: orang Belanda sangat menyukai ulangtahun. Walaupun praktek ulangtahun mereka (kadang) kelihatan aneh, tapi mereka suka merayakan dan merencanakan ulangtahun. Hal ini terbukti dari banyaknya dekorasi ulangtahun yang bisa kamu dapatkan secara murah meriah di toko-toko kelontong.
Sekali lagi, nggak semua orang Belanda seperti ini. Orang-orang Belanda yang kawin campur, anak dari perkawinan campur/imigran, atau orang Belanda yang sering bepergian ke luar negeri biasanya sudah mengadopsi kebiasaan ulangtahun dari negara-negara lain seperti merayakan ulangtahun di kafe atau membuat ulangtahun dengan tema tertentu. Jadi nggak selamanya membosankan.
Satu lagi kebiasaan orang Belanda saat berulangtahun: Umur 50 tahun dianggap sebagai umur yang spesial untuk orang Belanda. Ketika seseorang berumur 50 tahun, untuk merayakan ulangtahunnya, biasanya mereka akan menjadi “Abraham” (untuk laki-laki) dan “Sara” (untuk perempuan). Dua nama ini diambil dari Alkitab dan menjadi tradisi untuk mendoakan si yang berulangtahun agar lebih dewasa dan bijaksana seperti Abraham dan Sara, istrinya.

Berarti dulu aku lumayan beruntung pas ada yg ultah dan disuguhi erwtensoep haha
SukaSuka
Itu Belanda banget tapi kamu beruntung dikasih makan berat. Hehehe
SukaSuka
Crys, aku kayanya baru ngeh (atau mungkin udah tau tapi lupa) kamu pindah rumah blog. Bakal sering2 aku visit, hihi. Umur 50 tahun didoakan menjadi lebih dewasa ya, padahal kalo di Indo udah dianggap tua itu hehe
SukaSuka
Iya mba Puji, aku pindah rumah… hehehe. Makasi mau bakal sering2 mampir.
Kata mba Deny, mulainya di umur 50. Setelah itu tetep bisa jadi Abraham dan Sara.
SukaSuka